Penerjemahan bahasa adalah salah satu kegiatan yang penting untuk menunjang komunikasi manusia. Hal ini karena bahasa yang digunakan oleh manusia berbeda-beda di setiap daerah maupun negara sehingga tidak semua orang akan mengerti dengan apa yang kita ucapkan. Maka dari itu, perlu adanya penerjemahan untuk membantu kita berkomunikasi dengan orang yang berbeda bahasa dengan kita.
Definisi Penerjemahan
Secara etimologis, kata penerjemahan adalah turunan dari kata terjemah yang merupakan serapan dari bahasa Arab ‘tarjamah’ (berarti: memindahkan atau mengalihkan). Dalam bahasa Inggris, kata penerjemahan disebut dengan ‘translation
Jenis Penerjemahan Bahasa
Para pakar berbeda pandangan dalam mengklasifikasikan penerjemahan. Masing-masing mengklasifikasikan pernerjemahan berdasarkan aspek yang berbeda. Maka dari itu, ragam penerjemahan berbeda-beda, tergantung dari aspek apa yang dilihat. Artikel ini akan membahas jenis-jenis penerjemahan berdasarkan aspek kebahasaan, tujuan penerjemahan, dan media yang digunakan.
Jenis Penerjemahan Berdasarkan Aspek Kebahasaan
•Penerjemahan intrabahasa
Adalah proses alih bahasa dari satu bahasa verbal dengan bahasa verbal yang lain dalam bahasa yang sama. Biasanya penerjemahan ini digunakan untuk mengubah suatu kata yang kurang familier ke dalam kata yang lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Contoh dari penerjemahan intrabahasa adalah mengubah puisi menjadi prosa.
•Penerjemahan antarbahasa
adalah penerjemahan bahasa verbal dari satu bahasa ke bahasa lain. Ini adalah jenis penerjemahan yang selama ini kita kenal. Contoh dari terjemahan antarbahasa adalah novel bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
•Penerjemahan intersemiotik
adalah proses alih bahasa dari bahasa verbal ke bahasa nonverbal, seperti bahasa isyarat atau tanda. Contoh dari penerjemahan intersemiotik adalah penambahan bahasa isyarat dalam siaran berita di televisi Indonesia
Jenis Penerjemahan Berdasarkan Aspek Tujuan Penerjemahan
•Penerjemahan pragmatis
adalah penerjemahan yang menekankan pada ketepatan pesan atau informasi, sehingga pesan dari bahasa sumber harus dijelaskan dengan benar. Jenis penerjemahan ini biasanya digunakan untuk menerjemahkan dokumen teknis seperti informasi perbaikan mesin.
•Penerjemahan estetis-puitis
adalah penerjemahan yang mengutamakan konsep estetika bahasa sumber, meliputi emosi, perasaan, dan perasaan. Jenis penerjemahan ini biasanya digunakan untuk menerjemahkan karya sastra, seperti puisi, drama, dan novel.
•Penerjemahan etnografis
adalah penerjemahan yang mengutamakan konteks budaya, sehingga penerjemah harus memahami budaya dari bahasa sumber maupun bahasa sasaran.
•Penerjemahan linguistik
adalah penerjemahan yang mengutamakan padanan makna dan gramatika dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Contoh dari penerjemahan linguistik adalah bahasa dalam program komputer.
Jenis Penerjemahan Berdasarkan Media yang Digunakan
Ada yang berpendapat bahwa kata translation mengacu pada semua penerjemahan, baik yang menggunakan media tulis, lisan maupun Isyarat. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa kata translation hanya digunakan untuk penerjemahan dengan media tulis. Maka dari itu, beberapa pakar penerjemah membagi penerjemahan menjadi dua jenis berdasarkan media yang digunakan, yaitu penerjemahan tulisan dan penerjemahan lisan. Dalam bahasa Inggris, penerjemahan tulis disebut dengan translation, sedangkan penerjemahan lisan disebut dengan interpretation atau interpreting. Orang yang melakukan penerjemahan lisan disebut dengan interpreter.
Metode Penerjemahan yang Berorientasi pada Bahasa Sumber
1. Penerjemahan Kata per Kata (Word-for-word Translation)
Dalam metode penerjemahan kata demi kata, kalimat akan diterjemahkan satu demi satu kata secara berurutan tanpa memperhatikan konteksnya. Metode ini tidak cocok digunakan untuk menerjemahkan teks yang mengandung istilah budaya karena metode ini akan menerjemahkan istilah tersebut secara harfiah.
Metode ini cocok digunakan jika bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki struktur yang sama. Menurut Newmark (1998, hlm.46), metode ini juga bisa digunakan pada tahap awal penerjemahan (pre-translation) untuk memahami teks yang sulit. Dengan catatan, setelah menggunakan metode ini, hasil terjemahan tersebut perlu direkonstruksi ulang agar menjadi sebuah terjemahan yang sesuai.
2. Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)
Metode penerjemahan harfiah hampir sama dengan metode penerjemahan kata demi kata, yaitu tidak memperhatikan konteks. Penerjemahan harfiah juga bisa digunakan dalam tahap awal penerjemahan (pre-translation) untuk memahami teks yang sulit. Perbedaan metode ini dengan metode sebelumnya, yaitu metode ini sudah berusaha mengubah struktur bahasa sumber menjadi bahasa sasaran.
Penerjemahan harfiah, menurut Newmark (1998), biasanya digunakan untuk menerjemahkan istilah budaya yang meliputi, ekologi, benda budaya (artefak), budaya sosial, organisasi, adat, kegiatan, prosedur, dan konsep, serta politik dan tata kelola. Dalam menerjemahkan istilah budaya tersebut, penerjemah harus berpegang teguh pada maksud dan tujuan penulis.
3. Penerjemahan Setia (Faithful Translation)
Penerjemahan setia berusaha mempertahankan bentuk atau format bahasa sumber. Meskipun begitu, metode penerjemahan ini sudah mencoba membentuk makna konstektual. Metode ini cocok digunakan untuk teks yang memiliki bentuk dan format yang setia dengan bahasa sumber, seperti teks hukum. Metode ini tidak cocok digunakan untuk menerjemahkan cerita anak karena akan menghasilkan terjemahan yang kaku dan kurang sesuai dengan budaya sasaran.
4. Penerjemahan Semantik (Semantic Translation)
Penerjemahan semantik lebih luwes dari pada penerjemahan setia. Menurut Newmark (1998), metode penerjemahan semantik memperhatikan nilai estetis teks sumber sehingga teks hasil terjemahan juga harus terlihat indah dan natural. Selain memperhatikan nilai estetis dan kewajaran teks sumber, penerjemahan semantik juga berkompromi pada tataran makna jika diperlukan. Metode ini menerjemahkan istilah budaya dengan kata yang netral. Misalnya kata ‘federal question’ diterjemahkan menjadi perkara di bawah yurisdiksi pengadilan federal.
Metode Penerjemahan yang Berorientasi pada Bahasa Sasaran
1. Penerjemahan Adaptasi (Adaptation)
Bisa dibilang adaptasi adalah metode penerjemahan yang bertolak belakang dengan metode penerjemahan kata demi kata. Jika metode penerjemahan kata demi kata berorientasi pada bahasa sumber, metode adaptasi berorientasi pada bahasa sasaran. Metode ini menekankan pada pesan yang ingin disampaikan. Adaptasi biasanya digunakan untuk menyadur sebuah drama atau komedi. Pada penerjemahan ini, budaya sumber digantikan dengan budaya sasaran.
2. Penerjemahan Bebas (Free Translation)
Hampir sama dengan adaptasi, metode penerjemahan bebas juga menekankan pada pesan yang ingin disampaikan. Perbedaannya adalah metode penerjemahan bebas tidak mengganti budaya bahasa sumber dengan budaya bahasa sasaran. Metode ini hanya mementingkan pesan teks sumber, tapi tidak memperhatikan bentuk dan estetika teks hasil terjemahan, sehingga metode ini tidak cocok digunakan untuk menerjemahkan puisi. Biasanya penerjemahan bebas ini berbentuk parafrasa yang bisa lebih panjang atau lebih pendek dari teks aslinya.
3. Penerjemahan Idiomatis (Idiomatic Translation)
Penerjemahan idiomatis bertujuan mereproduksi pesan dalam teks bahasa sumber. Namun, metode ini cenderung mendistorsi nuansa makna jika teks sumber menggunakan idiom yang tidak terdapat dalam bahasa sasaran. Maka dari itu, biasanya ungkapan idiomatis tersebut diterjemahkan seperti ungkapan biasa.
4. Penerjemahan Komunikatif (Communicative Translation)
Metode ini mengupayakan reproduksi makna kontekstual bahasa sumber agar aspek kebahasaan dan isi mudah dipahami oleh pembaca teks bahasa sasaran. Jika penerjemahan bebas fokus pada makna tanpa melakukan penyesuaian dengan budaya sasaran, metode penerjemahan komunikatif masih menghadirkan unsur budaya sumber walaupun tidak terikat.
Jika kalian membutuhkan Jasa Penerjemahan Bahasa Tersumpah kalian bisa kontak nomor dibawah ini
Kontak Kami
Paviliun Jl. Puspen No. 24B RT. 010/001 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12620
Phone: 0815 1008 1008 & 0813 1920 1920
WA : 0818 0780 9009
Fax: (021) 7888 9161
Email: pusatpenerjemah@gmail.com
PENERJEMAH TERSUMPAH
Pusat penerjemah tersumpah bahasa Inggris Indonesia Inggris Penerjemah Tersumpah Bahasa Perancis Indonesia Perancis, Penerjemah Tersumpah Bahasa Spanyol Indonesia Spanyol, Penerjemah Tersumpah Bahasa China Indonesia China, Penerjemah Tersumpah Bahasa Mandarin Indonesia Mandarin, dll.

0 komentar:
Posting Komentar